04 November 2011

Pulau Gemantung: INFO SINGKAT: SITUS BUDAYA PULAU GEMANTUNG DIEKSPO...



Alhamdulillah, beberapa situs peninggalan budaya dan sejarah yang ada di Pulau Gemantung diantaranya Makam Syech (Muyang Tuan) dan Rumah Pangeran Bengkulah termasuk kedalam warisan budaya Kabupaten Ogan Komering Ilir, informasi lebih lanjut dapat dilihat di web/situs resmi Kabupaten Ogan Komering Ilir.




Kita sebagai masyarakat Pulau Gemantung pastinya boleh berbangga atas apresiasi pemerintah tersebut. Walaupun jika kita cermati lebih dalam, penyajian data pada web/situs tersebut khususnya pada kolom "Budaya" masih sangat sederhana dan kurang begitu menarik serta tidak menampilkan unsur budaya melalui alat bantu/media visualisasi, baik berupa foto ataupun video. Namun dibalik kekurangan yang ada, bagi kita hal tersebut merupakan langkah awal yang baik guna kelangsungan gerakan pelestarian budaya di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Sebagai respon positif yang lebih lanjut dari masyarakat Pulau Gemantung, tentunya sangat diharapkan agar kita lebih dapat menghargai dan menghormati budaya dan sejarah kita sendiri. Karena jika bukan kita sebagai generasi penerusnya, lalu siapa lagi yang akan melestarikan, mengangkat dan mengembangkan kembali nilai budaya yang ada.


Sumber : http://desapulaugemantung.blogspot.co.id/2010/11/info-singkat-situs-budaya-pulau.html

Pulau Gemantung: PERKEMBANGAN ISLAM DI BUMI SRIWIJAYA

Diambil dari buku Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan sekitarnya oleh Drg. H. Muhammad Syamsu As. terbitan PT. Lentera Basritama 1996 M.

Semoga dengan hadirnya posting ini, semakin menambah wawasan kebangsaan dan keberagamaan kita, sehingga diharapkan tidak hanya sekedar ikut-ikutan didalam berpahaman sebagaimana yang diajarkan sejak kecil dibangku SD.
Kata Pengantar
Sudah sejak lama "diyakini" bahwa Islam masuk ke Indonesia lewat tangan orang-orang Gujarat dari India dan orang Persia. Dijaman penulis masih bersekolah di SD, SMP dan SMA, anggapan umum yang muncul adalah seperti itu. Buku-buku sejarah Indonesia yang menjadi bahan bacaan kala itu, semuanya mendukung teori tersebut, bahwa pembawa Islam ke Indonesia adalah orang Gujarat dan orang Persia.
Pada saat yang sama, kita mengetahui bahwa diberbagai wilayah negeri ini terdapat sebagian penduduk yang berketurunan Arab yang nota-bene beragama Islam.

Darimana mereka ini ?
Tentu saja, berarti dahulu terdapat sejumlah orang Arab yang berhijrah kesini. Dan mereka ini adalah Muslim semua. Lalu, apakah mereka saat itu tidak menyebarkan Islam ? Jika memang tidak, berarti orang Arab yang datang ke Indonesia kala itu hanya bertujuan untuk berdagang. Padahal dalam sejarahnya, bangsa Arab selalu membarengi perjalanan dagangnya dengan aktivitas dakwah. Mungkinkah Indonesia terkecualikan dari kebiasaan ini ? Inilah yang menjadi pertanyaan penulis.
Belakangan umat Islam Indonesia beberapa kali mengadakan seminar tentang masuknya Islam di Indonesia, yaitu di Medan (1963), di Minangkabau (1969), di Riau (1975), di Aceh (1978-1980) dan terakhir di Palembang (1984).
Ternyata, kesimpulan semua seminar tersebut sama, yaitu bahwa Islam masuk di Indonesia secara langsung dari negeri Arab, bukan melalui tangan kedua, dan ini sudah terjadi pada Abad pertama Hijriah.

A. Islam masuk di Sumatera Bagian Selatan
Ahmad Mansur Suryanegara, dalam makalahnya yang berjudul "Masuknya Agama Islam ke Sumatera Selatan" [1] menulis yang dapat penulis simpulkan garis besarnya sebagai berikut :

Berdasarkan pada besarnya pengaruh kekuasaan politik Islam dimasa itu, yaitu :
- Khulafaur Rasyidin 632-661 Masehi
- Dinasti Umayyah 661-750 Masehi
- Dinasti Abbasiyah 750-1268 Masehi
- Dinasti Umayyah di Spanyol 757-1492 Masehi
- Dinasti Fatimah di Mesir 919-1171 Masehi
  1. Penguasaan jalan laut perdagangan oleh bangsa Arab jauh lebih maju dari bangsa Barat. Saat itu bangsa Arab telah menguasai perjalanan laut dari Samudra India yang mereka namakan Samudra Persia kala itu. Sejak pra Islam, maka Teluk Persia dengan pelabuhan Siraf dan Basra sebagai pusat perdagangan antara negara Arab, Persia, Cina dan negara Afrika. Sekitar abad ke-10 Masehi, navigasi perdagangannya sampai ke Korea dan Jepang. Dalam perjalanan perdagangan dengan Cina, Korea, Jepang, ditengah perjalanan di Selat Malaka mengadakan hubungan dagang dengan Zabaj (Sriwijaya).
  2. Seluruh kapal perdagangan yang melewati Selat Malaka singgah untuk mengambil air minum perbekalan lainnya. Beberapa pelabuhan pantai penting artinya bagi pelabuhan perbekalan. Begitulah Sriwijaya menguasai kota-kota pesisir seperti : Lampung, Jambi, Semenanjung Malaka, Tanah Genting Kra, bahkan Srilanka pernah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-11.
  3. Islam masuk didaerah Sriwijaya dapatlah dipastikan pada abad ke-7. Ini mengingat buku sejarah Cina yang menyebutkan bahwa Dinasti T'ang yang memberitakannya utusan Tache (sebutan untuk orang Arab) ke Kalingga pada tahun 674 Masehi. Karena Sriwijaya sering dikunjungi pedagang Arab dalam jalur pelayaran, maka Islam saat itu merupakan proses awal Islamisasi atau permulaan perkenalan dengan Islam. Apalagi jika di-ingat berita Cina dijaman T'ang tersebut telah ada kampung Arab Muslim di Pantai Barat Sumatera pada tahun 674 Masehi. Seperti halnya di Jawa adanya Makam Islam yang berangka tahun 1082 Masehi, demikian pula di Champa pada tahun 1039 Masehi. Makam-makam ini sudah ada sebelum kekuasaan Islam ada, artinya masih dalam kekuasaan non-Islam kala itu. 
  4. Seperti dikisahkan oleh penulis Arab yaitu Ibnu Rusta (900 M), Sulaiman (850 M) dan Abu Zaid (950 M), maka hubungan dagang antara Khalifah Abbasiyah (750 M - 1268 M) dengan kerajaan Sriwijaya tetap berlangsung.
Khusus untuk kawasan Sumatera Selatan, masuknya Islam selain oleh Bangsa Arab pedagang utusan dari Dinasti Umayyah (661 - 750 M) dan Dinasti Abbasiyah (750 - 1268 M) juga pedagang Sriwijaya sendiri berlayar kenegara-negara Timur Tengah.
Selanjutnya Ahmad Mansur Suryanegara [1] menulis bahwa sebenarnya kalau membicarakan masuknya agama Islam ke Indonesia atau ke Sumatera Selatan dengan sengaja meniadakan peranan bangsa Arab, maka perlu dipertanyakan lebih lanjut hasil interprestasi sejarahnya. Perlu dipertanyakan apakah penulisnya membedakan antara pengertian masuknya Islam dengan telah berkembangnya Islam ?

Drs. M. Dien Majid dalam makalahnya berjudul "Selintas Tentang Keberadaan Islam dibumi Sriwijaya" [2] menulis :
Arya Damar, seorang Adipati kerajaan Majapahit di Palembang, secara sembunyi-sembunyi telah memeluk agama Islam, karena diajari oleh Raden Rachmat (Sunan Ampel) ketika singgah di Palembang dari Champa yang akan meneruskan perjalanannya kekerajaan Majapahit. Kemudian Arya Damar ini yang akhirnya dikenal dengan nama Arya Dillah atau Abdullah, berguru dengan Sunan Ampel di Ampel Denta ketika beliau sudah menetap disini. Dan ketika Arya Damar kembali ke Palembang, ia selalu mengadakan hubungan dengan ulama-ulama Arab yang bermukim di Palembang.

Dr. Taufik Abdullah dalam makalahnya yang berjudul "Beberapa aspek perkembangan Islam di Sumatera Selatan" [3] menulis :
Van Senenhoven pada tahun 1822 Masehi membawa 55 manuskrip Arab dan Melayu yang ditulis sangat indah serta dijilid rapi yang merupakan kepunyaan Sultan Mahmud Badaruddin.
Raden Patah yang menurut tradisi historis adalah anak raja Majapahit, Prabu Brawijaya dengan puteri Cina, dilahirkan dan berguru di Palembang.

Maka setidaknya sejak akhir abad ke-16 Palembang merupakan salah satu "enclave" Islam terpenting atau bahkan Pusat Islam dibagian Selatan Pulau Emas ini. Hal ini bukan saja karena reputasinya sebagai pusat perdagangan yang banyak dikunjungi oleh pedagang Arab Islam pada abad-abad kejayaan Kerajaan Sriwijaya, tetapi juga dibantu oleh kebesaran Malaka yang tidak pernah melepaskan keterikatannya dengan Palembang sebagai tanah asal.

Kejadian ini berarti peng-Islaman Palembang telah lebih lama daripada Minangkabau atau pedalaman Jawa, bahkan jauh lebih dahulu dari Sulawesi Selatan (kerajaan Gowa dan kerajaan Laikang).
Diceritakan dalam buku sejarah "Sulu Mindanau" bahwa seorang Syarif yang bernama Syarif Abubakar yang berasal dari Palembang, telah menyebarkan Islam ke Sulu dan Mindanau, yang kemudian kawin dengan puteri setempat bernama Paramisuri.

Menurut H. Rusdy Cosim B.A. dalam makalahnya yang berjudul "Sejarah Kerajaan Palembang dan Perkembangan Hukum Islam" [4] mengemukakan :
Menukil kisah pelayaran Sulaiman didalam bukunya Akhbar As Sind Wal Hino yang diterjemahkan oleh R. Ramaudot, terbitan London 1733 Masehi, dinyatakan bahwa : "Seribuza (Sriwijaya) telah dikunjungi oleh orang-orang Arab Muslim, bahkan diantara mereka ini disamping mengadakan hubungan dagang juga menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk dan malah ada yang akhirnya menetap serta kawin dengan wanita setempat."
Ini memberi keyakinan kepada kita bahwa dengan kutipan diatas bahwa agama Islam telah masuk didaerah Sumatera Selatan pada masa kekuasaan Dapunta Hyang Sriwijaya.

Selanjutnya Rusdi Cosim B.A. juga menulis :
Dimasa Sultan Muhammad Mansur, mencatat nama ulama besar yaitu Sayid Jamaluddin Agung bin Ahmad bin Abdul Malik bin Alwi bin Muhammad yang lebih terkenal dengan sebutan Tuan Fakih Jalaluddin yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam didaerah Komering Ilir dan Komering Ulu bersama-sama dengan ulama lainnya yaitu Sayid al-Idrus yang sekaligus merupakan nenek moyang masyarakat dusun Adumanis.

Disamping itu ada pula ulama-ulama dijaman Kesultanan, diantaranya :
1. Kyai Haji Kemas Abdul Somad (K.H.K. Abdul Somad Falembani)
2. Kyai Haji Masagus Abdul Hamid bin Masagus Mahmud (Kyai Marogan) dll.
Masuk dan berkembangnya agama Islam dibawa langsung oleh orang Arab Muslim, terutama akibat pertentangan antara kelompok Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah dengan kelompok Alawiyin.
Disamping itu ada juga ulama-ulama dari Iran dan India, tetapi tidak mungkin mengatasi pengaruh Arab, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.

Menurut Salmad Aly didalam makalahnya yang berjudul "Sejarah Kesultanan Palembang" [5] menulis:
Pada waktu Gede Ing Suro mendirikan Kesultanan Palembang, agama Islam telah lama ada dikawasan ini. Islam masuk Palembang kira-kira pada tahun 1440 M., dibawa oleh Raden Rachmat (Sunan Ampel). Pada waktu itu Palembang berada dibawah kepemimpinan Arya Damar dan merupakan bagian dari Kerajaan Majapahit.

Mengenai Raden Rachmat ini, diceritakan oleh Arnold sebagai berikut : "Salah seorang puteri raja Campa, sebuah negara kecil di Kamboja, di Timur Teluk Siam, kawin dengan seorang Arab yang datang ke Campa untuk tugas dakwah Islam. Dari perkawinan ini lahir Raden Rachmat yang diasuh dan dididik oleh ayahnya menjadi seorang Islam sejati."

Selanjutnya, Kyai Gede Ing Suro ini, menurut Faile, adalah turunan Panembahan Palembang dan istrinya asal dari keluarga Sunan Ampel, ia adalah dari garis keturunan Panembahan Parwata, Pangeran Kediri dan Pangeran Surabaya.

Sementara dari sumber-sumber Palembang, diperoleh keterangan bahwa ia adalah putera Sideng Laut, salah seorang turunan Pangeran Surabaya. Dia masih memiliki hubungan silsilah dengan Sayidina Husein, putera dari Ali bin Abu Thalib, sepupu dan menantu langsung dari Nabi Muhammad Saw dari puteri kandung beliau Fatimah az-Zahra.

Salah seorang cucu Sayidina Husein merantau ke Campa, memperistrikan salah seorang puteri Campa yang kemudian melahirkan Maulana Ishaq dan Maulana Ibrahim.

Orang-orang Arab pada masa ini terdaftar sekitar 500 Jiwa yang kebanyakan tinggal ditepi sungai Musi, diantara mereka ada yang mendapat gelar dari Sultan, seperti Pangeran Umar.
Mereka sering membantu Sultan ketika dibutuhkan.

Pada waktu Belanda menyerang Palembang tahun 1821 Masehi (dimasa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II yang akhirnya diasingkan ke Ternate), benteng Sultan dikepulauan Kemaro dan Plaju dipertahankan oleh orang-orang Arab. Hampir semua meriam dikedua benteng ini dipegang oleh orang-orang Arab.

Drs. Barmawie Umary didalam makalahnya "Masuknya Islam didaerah Ogan Komering Ulu dan Komering Ilir" [6] menulis :
Ada tiga orang ulama yang paling berpengaruh didaerah Komering Ulu dan Komering Ilir :
1. Tuan Umar Baginda Saleh/Said Umar Baginda Sari/Raden Amar/Ratu Panembahan.
2. Tuan Tanjung Darus (Idrus) Salam
3. Tuan Dipulau/Said Hamimul Hamiem.

Ketiganya dikenal dengan populer oleh masyarakat sebagai Waliullah pembawa agama Islam. Keturunan seorang putera yaitu Raja Montik berputera Kyai Djaruan berputera Tuan Penghulu I berputera Tuan Ketip Kulipah I berputera Tuan Ketip Kulipah II yang berputera 2 orang; yaitu Tuan Penghulu II dan adiknya adalah Tuan Labai/Kyai Labai Djamal.

Dan yang membantu Tuan Umar Baginda Saleh/Said Umar Baginda Sari dalam menyiarkan Islam didaerah ini adalah Tuan Raja Setan, Tuan Teraja Nyawa, Said Makhdum, Mataro Sungging, Rio Kenten Bakau, Usang Puno Rajo, Usang Pulau Karam, Usang Dukunb dan Kaharuddin Usang Lebih Baru Ketian.
Makam Tuan Umar Baginda Saleh/Said Umar Baginda Sari adalah disebuah pulau diseberang dusun Tanjung Atap dan Pulau ini termasyur dengan sebutan "Pulau Sayid Umar Baginda Sari."
Agama Islam mulai masuk dan disyiarkan didaerah Marga Madang Suku I oleh Tuan Umar Baginda Saleh, yaitu putera tertua dari Sunan Gunung Jati Cirebon (Syarif Hidayatullah), jadi kakak dari Sultan Hasanuddin Banten. Masuk didaerah ini sekitar tahun 1575-1600 M dan yang bertempat tinggal didusun Mandayun, sesudah itu menyiarkan agama Islam didaerah Tanjung Atap Ogan Komering Ilir sampai wafatnya.

Didaerah marga Semendawai Suku III, penyiar agama Islam adalah Tuan Tanjung Idrus Salam atau disebut juga Sayid Ahmad dengan mengambil tempat kedudukan dusun Adumanis. Ulama didaerah Semendawai Suku II dan Suku I sekitar tahun 1600 M adalah Tuan Dipulau atau Sayid Hamimul Hamiem dengan mengambil didusun Negara Sakti

Dimarga Bengkulah, pembawa dan penyiar Islam adalah Moyang Tuan Syarif Ali dan Tuan Murarob yang berasal dari Banten dan dibantu oleh Tuan Tanjung Idrus Salam.

Sumber Literatur :
[1] Ahmad Mansur Suryanegara, Masuknya Agama Islam ke Sumatera Selatan, Majlis Ulama Daerah Tk. I Sumatera Selatan, Palembang 1984.

[2] Drs. M. Dien Majid, Selintas Tentang Keberadaan Islam dibumi Sriwijaya, Majlis Ulama Daerah Tk. I Sumatera Selatan, Palembang 1984.

[3] Dr. Taufik Abdullah, Beberapa aspek perkembangan Islam di Sumatera Selatan, Majlis Ulama Daerah Tk. I Sumatera Selatan, Palembang 1984.

[4] H. Rusdy Cosim B.A, Sejarah Kerajaan Palembang dan Perkembangan Hukum Islam, Sekretariat Panitia Seminar Masuk dan Berkembangnya Islam di Sumatera Selatan, Palembang 1984.

[5] Salman Aly, Sejarah Kesultanan Palembang, Sekretariat Panitia Seminar Masuk dan Berkembangnya Islam di Sumatera Selatan, Palembang 1984.

[6] Drs. Barmawie Umary, Masuknya Islam didaerah Ogan Komering Ulu dan Komering Ilir, Sekretariat Panitia Seminar Masuk dan Berkembangnya Islam di Sumatera Selatan, Palembang 1984

Sumber: http://islamic.xtgem.com/update26juni2008/islamic_studies/lain2_01.htm
Sumber : http://desapulaugemantung.blogspot.co.id/2010/11/perkembangan-islam-di-bumi-sriwijaya.html

Pulau Gemantung: SEKILAS TENTANG PULAU GEMANTUNG

Pulau Gemantung adalah sebuah Kesatuan Desa yang termasuk ke dalam Wilayah Administratif Kecamatan Tanjung Lubuk Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Pulau Gemantung saat ini terdiri dari empat desa yaitu Pulau Gemantung Induk (Pusat), Pulau Gemantung Ilir (Hilir/Sabah), Pulau Gemantung Ulu (Hulu) dan Pulau Gemantung Darat (Urai - Urai). Masing-masing dari empat desa tersebut dikepalai oleh seorang Kepala Desa yang bertanggung jawab atas pemerintahan administratif dari masing-masing wilayah desanya. Namun secara kultur dan lingkungan, masyarakat Pulau Gemantung pada umumnya masih berbaur dengan akrab antara satu desa dengan desa yang lainya, ini disebabkan karena pada awal mulanya desa tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, namun seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk, akhirnya pada tahun 2007 Pulau Gemantung dibagi menjadi empat desa.


Pulau Gemantung dihuni oleh sekitar 5500 - 6000 jiwa penduduk lebih. Sebagian besar dari jumlah penduduknya adalah pribumi/penduduk asli. Agama yang di anut adalah agama Islam, yang sudah mengakar sejak lama dan berbaur dengan unsur budayanya.

Budaya setempat sangat dipengaruhi oleh tiga kerajaan serumpum melayu, diantaranya Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Skala Brak (Daerah Ranau perbatasan Sumatera Selatan dan Lampung) dan Kesultanan Palembang Darussalam yang pernah berjaya dimasing - masing masanya dan membawa pengaruh yang melekat hingga kini.
Hal ini terbukti dari bahasa, adat istiadat serta budaya yang berlaku.
Bahasa yang dipergunakan sehari-hari oleh sebagian besar masyarakatnya adalah Bahasa Komering dengan dialek Marga Bengkulah. Bahasa Komering dialek Marga Bengkulah merupakan sebuah bahasa yang termasuk kedalam rumpun bahasa Lampung/Skala Brak atau dalam klan bahasa dunia termasuk kedalam rumpun Bahasa Melayu Proto (Penduduk pendatang dan penghuni pertama di daratan Pulau Sumatera, Kalimantan dan Semenanjung Malaya). Dialek Marga Bengkulah akan terdengar cenderung berintonasi lebih datar, halus serta tidak mendayu jika dibandingkan dengan Bahasa Komering Ulu (mendiami bagian hulu Sungai Komering) yang intonasinya akan cenderung lebih tegas, tinggi dan mendayu.


Jika dilihat dari aspek adat istiadat serta budaya, mulai dari pakaian tradisional, makanan, tata cara adat atau prilaku sosial masyarakat, arsitektur rumah adat, kerajinan tangan dan peralatan rumah tangga tradisional, serta seni tari dan musik dsb. Maka semua masih merujuk kepada warisan dan pengaruh budaya dari Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam.



Sedangkan dalam aspek hukum adat dan hukum sosial yang berlaku, lebih dipengaruhi dan berpedoman kepada hukum Islam yang penerapannya diselaraskan dengan budaya setempat serta tidak mengurangi dan mencemari kemurnian keduanya.
Bauran unsur pengaruh budaya tersebut menjadi sangat harmonis dan menjadi jati diri yang utuh dari masyarakat Pulau Gemantung, yang tentunya harus dapat dijaga dan dilestarikan oleh generasi penerusnya.

Mata pencarian utama penduduk Pulau Gemantung adalah bertani, berkebun, dagang, abdi negara dan masyarakat. Hal lain yang cukup menarik yaitu kebiasaan dari sebagian penduduknya, terutama laki-laki yang sudah berusia matang akan cenderung pergi merantau (keluar daerah) dengan berbagai alasan dan kepentingan, baik untuk bekerja atau menuntut ilmu (belajar), kebiasaan yang telah lama berlangsung ini disebabkan karena jauhnya akses ke pusat kota dan pemerintahan, ketersediaan lapangan pekerjaan dan peluang upaya pengembangan diri serta peluang pencarian napkah di daerah tersebut masih sangat minim.



Hasil utama komoditi pertanian didaerah tersebut adalah padi, sayur-sayuran serta kacang-kacangan. Untuk komoditi perkebunan, hasil utama lebih didominasi oleh buah-buahan diantaranya adalah Pisang, Duku/Langsak (Komering/Palembang), Durian, Rambutan, Manggis dan Kelapa. Sedangkan untuk komoditi perkebunan non buah-buahan yang saat ini sedang marak-maraknya dikembangkan oleh masyarakat adalah Perkebunan Karet (latex).




(Banggalah terhadap kampung halamanmu, karena dari sanalah kamu berasal).
By: Apriansyach Taufik @ Depok Jumat, 14/08/2009.



Sumber : http://desapulaugemantung.blogspot.co.id/2010/11/sekilas-tentang-pulau-gemantung.html

07 September 2011

Kisah sebuah pohon Apel yang selalu berkorban [Kisah Motivasi]

Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon apel yangamat besar. Seorang kanak-kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel ini setiap hari. Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakanapel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya diaberistirahat lalu terlelap di perdu pohon apeltersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya. Pohon apel itu juga menyukai anak tersebut.




Masa berlalu... anak lelaki itu sudah besar danmenjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskanmasanya setiap hari bermain di sekitar pohon apeltersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepadapohon apel tersebut dengan wajah yang sedih. "Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohonapel itu." Aku bukan lagi kanak-kanak, aku tidak lagi gemarbermain dengan engkau," jawab remaja itu." Aku mahukan permainan. Aku perlukan wang untukmembelinya," tambah remaja itu dengan nada yang sedih.Lalu pohon apel itu berkata, "



Kalau begitu, petiklah apel-apel yang ada padaku. Jual lah untuk mendapatkan uang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kauinginkan."

Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel dipohon itu dan pergi dari situ. Dia tidak kembali lagiselepas itu. Pohon apel itu merasa sedih. Masa berlalu...Suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa.

Pohon apel itu merasa gembira."Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohonapel itu."Aku tiada waktu untuk bermain. Aku terpaksa bekerjauntuk mendapatkan uang. Aku ingin membina rumahsebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Bolehkah kau menolongku?" Tanya anak itu."



Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kaubuatlah rumah daripadanya." Pohon apel itu memberikan cadangan.Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong kesemua dahan pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya. Pohon apel itu pun turut gembira tetapi kemudiannya merasa sedih karena remaja itu tidak kembali lagi selepas itu.



Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemui pohon apel itu. Dia sebenarnya adalah anak lelaki yang pernah bermain-main dengan pohon apel itu. Dia telahmatang dan dewasa."Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohonapel itu." Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yangsuka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Akumempunyai cita-cita untuk belayar. Malangnya, akutidak mempunyai boat. Bolehkah kau menolongku?" tanyalelaki itu."



Aku tidak mempunyai boat untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh memotong batang pohon ini untukdijadikan boat. Kau akan dapat belayar dengangembira," kata pohon apel itu.Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batangpohon apel itu. Dia kemudiannya pergi dari situ dengangembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu. Namunbegitu, pada suatu hari, seorang lelaki yang semakindimamah usia, datang menuju pohon apel itu. Dia adalahanak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon apelitu."



Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi untukdiberikan kepada kau. Aku sudah memberikan buahkuuntuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah, batangkuuntuk kau buat boat. Aku hanya ada tunggul dengan akaryang hampir mati..." kata pohon apel itu dengan nadapilu."

Aku tidak mahu apelmu kerana aku sudah tiada bergigiuntuk memakannya, aku tidak mahu dahanmu kerana akusudah tua untuk memotongnya, aku tidak mahu batangpohonmu kerana aku berupaya untuk belayar lagi, akumerasa lelah dan ingin istirahat," jawab lelaki tuaitu."



Jika begitu, istirahatlah di perduku," kata pohonapel itu.Lalu lelaki tua itu duduk beristirahat di perdu pohonapel itu dan beristirahat. Mereka berdua menangis kegembiraan.

Tersebut. Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkan didalam cerita itu adalah kedua-dua ibu bapa kita. Bilakita masih muda, kita suka bermain dengan mereka.Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuan mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka,dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita didalam kesusahan. Namun begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dan gembira dalam hidup.Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikap kejam terhadap pohon apel itu, tetapi fikirkanlah, itu hakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kini melayan ibu bapa mereka. Hargailah jasa ibu bapak kepada kita. Jangan hanya kita menghargai mereka semasa menyambut hari ibu dan hari bapak setiap tahun.



@motivasi books,

19 Juli 2011

Ketika Ayam berbicara Tentang Kita [Artikel Motivasi]

Kami adalah hewan yang tentu tidak asing lagi bagi manusia. Mereka sering melihat kami, karena kami hidup di sekeliling mereka. Selain itu kami adalah hewan kesayangan dan kesukaan mereka. Sayang ketika kami adalah hewan piaraan mereka dan suka ketika kami adalah menu hidangan di atas meja makan mereka. Namun hubungan kami dengan mereka hanya sebatas itu. Tidak banyak dari mereka yang mengambil pelajaran dari kehidupan kami. Padahal kami hidup bukan hanya untuk dijadikan santapan, tetapi lebih dari itu hidup kami adalah bukti kekuasaan Allah Swt. yang dapat mereka jadikan pelajaran dan ibrah yang bermanfaat dalam hidup mereka.



Sebenarnya banyak pelajaran yang perlu mereka ketahui dari kami bangsa ayam. Sayang mereka malas menyisakan waktunya untuk merenung dan bertafakkur melihat tanda-tanda kekuasaan Allah. Coba saja perhatikan! Kami selalu memberi uswah bagi mereka. Kami tidak pernah terlambat bangun subuh. Bahkan kami yang membangunkan mereka untuk shalat shubuh. Sebenarnya bukan hanya itu. Setiap datang waktu shalat kami juga mengingatkan mereka agar tidak lengah dari kewajiban shalat. Bahkan setiap saat kami mengingatkan mereka untuk selalu berdzikir. Mungkin karena bisingnya siang mereka tidak menedengarkan seruan kami. Eh... tahu gak apa yang kami katakan setiap kali berkokok? Bukan “kukuruyuk” seperti yang mereka katakan. Coba cermati sekali lagi, sebenarnya kami mengatakan “Udzkurullâh” (ingatlah kalian kepada Allah). Cuma karena kekurangan kami; lidah kami tidak sempurna sehingga tidak bisa mengucap kalimat itu dengan fasih.



Selain itu kami adalah binatang yang rajin bekerja. Pantang bagi kami pulang kandang sebelum tiba waktunya. Kami juga selalu bertawakkal kepada Allah. Karena Dia telah menentukan jatah rezeki setiap makhluknya. Semua makhluk tidak akan mati seblum menghabiskan jatah rezeki itu. Dengan hanya bermodal cakar dan paruh, kami pergi pagi dengan perut kosong, dan pulang sore dengan perut kenyang. Kami tak pernah risau dengan rezeki Allah Swt.. Karena Dia Mahapenyayang terhadap semua makhluk-Nya. Lain dengan sebagian manusia yang pemalas. Setiap diberi tugas dan pekerjaan, mereka tidak amanah, akhirnya jarang pernah selesai pada waktunya. ketika ada masalah mereka tidur, tetapi ketika tiba waktu tidur malah mikirin masalah. Mereka tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Mereka juga jarang berdisiplin dan sering risau memikirkan rezeki besok lusa yang belum pasti. Padahal dari mana mereka tahu kalau esok lusa mereka masih hidup. Huh... malu dong sama kami yang bangsa hewan.



Perlu mereka ketahui bahwa induk-induk kami adalah induk yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya. Ketika ada rezeki mereka selalu memanggil kami untuk makan bersama. Mereka menjaga kami dari panas dan dingin. Mereka melindungi kami dari mara bahaya. Jika ada yang berani mengganggu kami, mereka akan melabrak si pengganggu itu, tak peduli siapa. Walaupun dia Presiden RI. Walaupun itu berbahaya dst. Pokoknya labrak. Tetapi coba lihat sebagian orang tua manusia. Demi bisnis dan pekerjaan mereka rela meninggalkan anak-anaknya. Menitipkan pendidikannya pada baby suster atau pembantu dsb. Akhirnya kasih sayang orang tua tidak pernah mereka rasakan, pendidikan mental, akhlak dan kepribadian terbengkalai. Besar sedikit, anaknya dibiarkan kelayapan kesana-kemari. Bergaul bebas dengan orang-orang tidak jelas. Malu dong sama kami bangsa binatang yang rendahan. Walaupun kami tidak sekolah, tetapi dengan bangga dan senang hati kami mendidik anak-anak kami.



Ada suatu prilaku kami yang mungkin menurut mereka adalah perbuatan buruk. Tahu apa itu? Pejantan kami suka gonta-ganti pasangan. Tetapi, bagi kami itu tidak buruk dan bahkan merupakan tugas hidup kami untuk memperbanyak keturunan. Kalau manusia mau memperhatikan, mereka akan mengerti bahwa itu kami lakukan karena kami adalah bangsa hewan yang tak berakal. Lagi pula Sang Pencipta tidak pernah membebankan kepada kami syariat nikah seperti mereka. Tentu sangat wajar jika kami berbuat demikian. Yang tidak wajar adalah, jika mereka manusia yang memiliki akal sehat, diturunkan bagi mereka kitab suci, diutus para nabi dan rasul, namun mereka berbuat seperti kami bangsa hewan. Pantas saja jika sang Pencipta mencela mereka bahwa sebagian mereka ada yang lebih sesat dari binatang. Sebab di bangsa kami tidak ada sodomi, lesbi, onani, aborsi dan teman-temannya itu.



Jika yang melakukan perbuatan kami itu adalah orang yang tidak beriman, maka kami tidak peduli. Sebab walau mereka mempunyai kelebihan akal, justeru hal itu membuat kami lebih mulia dari mereka. Karena walaupun kami hewan, tetapi kami masih punya iman. Walaupun kami bukan penduduk surga, namun kami bukanlah ahli neraka seperti mereka. Tetapi betapa kejinya jika seseorang yang mengaku mukmin kemudian berbuat seperti kami. Karena pada saat itu mereka telah melepaskan jubah keimanannya, serta melumuri badannya dengan dosa dan maksiat. Seandainya mereka melihat apa yang kami lihat, niscaya tak sedikitpun waktu yang mereka lewatkan tanpa diisi dengan amal ibadah. Kepada mereka kami hanya bisa berkata, “Kami gauli induk kami, itu karena kami hanya binatang yang tak berakal. Tetapi jika bangsa manusia melakukan perbuatan kami atau lebih kejam dari itu, maka sungguh mereka jauh lebih sesat dan lebih rendah dari bangsa kami.”

Ini hanya sekelumit ibrah untuk manusia dari kami komunitas ayam. Jika mereka mau memperhatikan dan bertafakkur lebih dalam, sungguh pada setiap ciptaan ini terdapat bukti kemahakuasaan sang pencipta Allah subhânahu wata’âlâ. []



@ibnuabidin.multiply.com

18 Juli 2011

Ibu Selalu Berbohong kepadaku! [Kisah Motivasi]

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA


Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA



Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak penat” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM

Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal negara orang” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih ibu..!” Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.





@ antonhuang.com

05 Juli 2011

Indahnya! Bersujud Di Atas Sajadah Cinta! [Kisah Cinta]

KOTA KUFAH terang oleh sinar purnama. Semilir angin yang bertiup dari utara membawa hawa sejuk. Sebagian rumah telah menutup pintu dan jendelanya. Namun geliat hidup kota Kufah masih terasa.




Di serambi masjid Kufah, seorang pemuda berdiri tegap menghadap kiblat. Kedua matanya memandang teguh ke tempat sujud. Bibirnya bergetar melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Hati dan seluruh gelegak jiwanya menyatu dengan Tuhan, Pencipta alam semesta. Orang-orang memanggilnya “Zahid” atau “Si Ahli Zuhud”, karena kezuhudannya meskipun ia masih muda. Dia dikenal masyarakat sebagai pemuda yang paling tampan dan paling mencintai masjid di kota Kufah pada masanya. Sebagian besar waktunya ia habiskan di dalam masjid, untuk ibadah dan menuntut ilmu pada ulama terkemuka kota Kufah. Saat itu masjid adalah pusat peradaban, pusat pendidikan, pusat informasi dan pusat perhatian.



Pemuda itu terus larut dalam samudera ayat Ilahi. Setiap kali sampai pada ayat-ayat azab, tubuh pemuda itu bergetar hebat. Air matanya mengalir deras. Neraka bagaikan menyala-nyala dihadapannya. Namun jika ia sampai pada ayat-ayat nikmat dan surga, embun sejuk dari langit terasa bagai mengguyur sekujur tubuhnya. Ia merasakan kesejukan dan kebahagiaan. Ia bagai mencium aroma wangi para bidadari yang suci.



Tatkala sampai pada surat Asy Syams, ia menangis,



“fa alhamaha fujuuraha wa taqwaaha.



qad aflaha man zakkaaha.



wa qad khaaba man dassaaha



…”



(maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaan,



sesungguhnya, beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,



dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya



…)



Hatinya bertanya-tanya. Apakah dia termasuk golongan yang mensucikan jiwanya. Ataukah golongan yang mengotori jiwanya? Dia termasuk golongan yang beruntung, ataukah yang merugi?



Ayat itu ia ulang berkali-kali. Hatinya bergetar hebat. Tubuhnya berguncang. Akhirnya ia pingsan.







***







Sementara itu, di pinggir kota tampak sebuah rumah mewah bagai istana. Lampu-lampu yang menyala dari kejauhan tampak berkerlap-kerlip bagai bintang gemintang. Rumah itu milik seorang saudagar kaya yang memiliki kebun kurma yang luas dan hewan ternak yang tak terhitung jumlahnya.



Dalam salah satu kamarnya, tampak seorang gadis jelita sedang menari-nari riang gembira. Wajahnya yang putih susu tampak kemerahan terkena sinar yang terpancar bagai tiga lentera yang menerangi ruangan itu. Kecantikannya sungguh memesona. Gadis itu terus menari sambil mendendangkan syair-syair cinta,



“in kuntu ‘asyiqatul lail fa ka’si



musyriqun bi dhau’



wal hubb al wariq



…”



(jika aku pencinta malam maka



gelasku memancarkan cahaya



dan cinta yang mekar



…)







***







Gadis itu terus menari-nari dengan riangnya. Hatinya berbunga-bunga. Di ruangan tengah, kedua orangtuanya menyungging senyum mendengar syair yang didendangkan putrinya. Sang ibu berkata, “Abu Afirah, putri kita sudah menginjak dewasa. Kau dengarkanlah baik-baik syair-syair yang ia dendangkan.”



“Ya, itu syair-syair cinta. Memang sudah saatnya dia menikah. Kebetulan tadi siang di pasar aku berjumpa dengan Abu Yasir. Dia melamar Afirah untuk putranya, Yasir.”



“Bagaimana, kau terima atau…?”



“Ya jelas langsung aku terima. Dia ‘kan masih kerabat sendiri dan kita banyak berhutang budi padanya. Dialah yang dulu menolong kita waktu kesusahan. Di samping itu Yasir itu gagah dan tampan.”



“Tapi bukankah lebih baik kalau minta pendapat Afirah dulu?”



“Tak perlu! Kita tidak ada pilihan kecuali menerima pinangan ayah Yasir. Pemuda yang paling cocok untuk Afirah adalah Yasir.”



“Tapi, engkau tentu tahu bahwa Yasir itu pemuda yang tidak baik.”



“Ah, itu gampang. Nanti jika sudah beristri Afirah, dia pasti juga akan tobat! Yang penting dia kaya raya.”







***







Pada saat yang sama, di sebuah tenda mewah, tak jauh dari pasar Kufah. Seorang pemuda tampan dikelilingi oleh teman-temannya. Tak jauh darinya seorang penari melenggak lenggokan tubuhnya diiringi suara gendang dan seruling.



“Ayo bangun, Yasir. Penari itu mengerlingkan matanya padamu!” bisik temannya.



“Be…benarkah?”



“Benar. Ayo cepatlah. Dia penari tercantik kota ini. Jangan kau sia-siakan kesempatan ini, Yasir!”



“Baiklah. Bersenang-senang dengannya memang impianku.”



Yasir lalu bangkit dari duduknya dan beranjak menghampiri sang penari. Sang penari mengulurkan tangan kanannya dan Yasir menyambutnya. Keduanya lalu menari-nari diiringi irama seruling dan gendang. Keduanya benar-benar hanyut dalam kelenaan. Dengan gerakan mesra penari itu membisikkan sesuatu ketelinga Yasir,



“Apakah Anda punya waktu malam ini bersamaku?”



Yasir tersenyum dan menganggukan kepalanya. Keduanya terus menari dan menari. Suara gendang memecah hati. Irama seruling melengking-lengking. Aroma arak menyengat nurani. Hati dan pikiran jadi mati.







***



Keesokan harinya.



Usai shalat dhuha, Zahid meninggalkan masjid menuju ke pinggir kota. Ia hendak menjenguk saudaranya yang sakit. Ia berjalan dengan hati terus berzikir membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Ia sempatkan ke pasar sebentar untuk membeli anggur dan apel buat saudaranya yang sakit.



Zahid berjalan melewati kebun kurma yang luas. Saudaranya pernah bercerita bahwa kebun itu milik saudagar kaya, Abu Afirah. Ia terus melangkah menapaki jalan yang membelah kebun kurma itu. Tiba-tiba dari kejauhan ia melihat titik hitam. Ia terus berjalan dan titik hitam itu semakin membesar dan mendekat. Matanya lalu menangkap di kejauhan sana perlahan bayangan itu menjadi seorang sedang menunggang kuda. Lalu sayup-sayup telinganya menangkap suara,



“Toloong! Toloong!!”



Suara itu datang dari arah penunggang kuda yang ada jauh di depannya. Ia menghentikan langkahnya. Penunggang kuda itu semakin jelas.



“Toloong! Toloong!!”



Suara itu semakin jelas terdengar. Suara seorang perempuan. Dan matanya dengan jelas bisa menangkap penunggang kuda itu adalah seorang perempuan. Kuda itu berlari kencang.



“Toloong! Toloong hentikan kudaku ini! Ia tidak bisa dikendalikan!”



Mendengar itu Zahid tegang. Apa yang harus ia perbuat. Sementara kuda itu semakin dekat dan tinggal beberapa belas meter di depannya. Cepat-cepat ia menenangkan diri dan membaca shalawat. Ia berdiri tegap di tengah jalan. Tatkala kuda itu sudah sangat dekat ia mengangkat tangan kanannya dan berkata keras,



“Hai kuda makhluk Allah, berhentilah dengan izin Allah!”



Bagai pasukan mendengar perintah panglimanya, kuda itu meringkik dan berhenti seketika. Perempuan yang ada dipunggungnya terpelanting jatuh. Perempuan itu mengaduh. Zahid mendekati perempuan itu dan menyapanya,



“Assalamu’alaiki. Kau tidak apa-apa?”



Perempuan itu mengaduh. Mukanya tertutup cadar hitam. Dua matanya yang bening menatap Zahid. Dengan sedikit merintih ia menjawab pelan,



“Alhamdulillah, tidak apa-apa. Hanya saja tangan kananku sakit sekali. Mungkin terkilir saat jatuh.”



“Syukurlah kalau begitu.”



Dua mata bening di balik cadar itu terus memandangi wajah tampan Zahid. Menyadari hal itu Zahid menundukkan pandangannya ke tanah. Perempuan itu perlahan bangkit. Tanpa sepengetahuan Zahid, ia membuka cadarnya. Dan tampaklah wajah cantik nan memesona,



“Tuan, saya ucapkan terima kasih. Kalau boleh tahu siapa nama Tuan, dari mana dan mau ke mana Tuan?”



Zahid mengangkat mukanya. Tak ayal matanya menatap wajah putih bersih memesona. Hatinya bergetar hebat. Syaraf dan ototnya terasa dingin semua. Inilah untuk pertama kalinya ia menatap wajah gadis jelita dari jarak yang sangat dekat. Sesaat lamanya keduanya beradu pandang. Sang gadis terpesona oleh ketampanan Zahid, sementara gemuruh hati Zahid tak kalah hebatnya. Gadis itu tersenyum dengan pipi merah merona, Zahid tersadar, ia cepat-cepat menundukkan kepalanya. “Innalillah. Astagfirullah,” gemuruh hatinya.



“Namaku Zahid, aku dari masjid mau mengunjungi saudaraku yang sakit.”



“Jadi, kaukah Zahid yang sering dibicarakan orang itu? Yang hidupnya cuma di dalam masjid?”



“Tak tahulah. Itu mungkin Zahid yang lain.” kata Zahid sambil membalikkan badan. Ia lalu melangkah.



“Tunggu dulu Tuan Zahid! Kenapa tergesa-gesa? Kau mau kemana? Perbincangan kita belum selesai!”



“Aku mau melanjutkan perjalananku!”



Tiba-tiba gadis itu berlari dan berdiri di hadapan Zahid. Terang saja Zahid gelagapan. Hatinya bergetar hebat menatap aura kecantikan gadis yang ada di depannya. Seumur hidup ia belum pernah menghadapi situasi seperti ini.



“Tuan aku hanya mau bilang, namaku Afirah. Kebun ini milik ayahku. Dan rumahku ada di sebelah selatan kebun ini. Jika kau mau silakan datang ke rumahku. Ayah pasti akan senang dengan kehadiranmu. Dan sebagai ucapan terima kasih aku mau menghadiahkan ini.”



Gadis itu lalu mengulurkan tangannya memberi sapu tangan hijau muda.



“Tidak usah.”



“Terimalah, tidak apa-apa! Kalau tidak Tuan terima, aku tidak akan memberi jalan!”



Terpaksa Zahid menerima sapu tangan itu. Gadis itu lalu minggir sambil menutup kembali mukanya dengan cadar. Zahid melangkahkan kedua kakinya melanjutkan perjalanan.







***







Saat malam datang membentangkan jubah hitamnya, kota Kufah kembali diterangi sinar rembulan. Angin sejuk dari utara semilir mengalir.



Afirah terpekur di kamarnya. Matanya berkaca-kaca. Hatinya basah. Pikirannya bingung. Apa yang menimpa dirinya. Sejak kejadian tadi pagi di kebun kurma hatinya terasa gundah. Wajah bersih Zahid bagai tak hilang dari pelupuk matanya. Pandangan matanya yang teduh menunduk membuat hatinya sedemikian terpikat. Pembicaraan orang-orang tentang kesalehan seorang pemuda di tengah kota bernama Zahid semakin membuat hatinya tertawan. Tadi pagi ia menatap wajahnya dan mendengarkan tutur suaranya. Ia juga menyaksikan wibawanya. Tiba-tiba air matanya mengalir deras. Hatinya merasakan aliran kesejukan dan kegembiraan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dalam hati ia berkata,



“Inikah cinta? Beginikah rasanya? Terasa hangat mengaliri syaraf. Juga terasa sejuk di dalam hati. Ya Rabbi, tak aku pungkiri aku jatuh hati pada hamba-Mu yang bernama Zahid. Dan inilah untuk pertama kalinya aku terpesona pada seorang pemuda. Untuk pertama kalinya aku jatuh cinta. Ya Rabbi, izinkanlah aku mencintainya.”



Air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Ia teringat sapu tangan yang ia berikan pada Zahid. Tiba-tiba ia tersenyum,



“Ah sapu tanganku ada padanya. Ia pasti juga mencintaiku. Suatu hari ia akan datang kemari.”



Hatinya berbunga-bunga. Wajah yang tampan bercahaya dan bermata teduh itu hadir di pelupuk matanya.







***



Sementara itu di dalam masjid Kufah tampak Zahid yang sedang menangis di sebelah kanan mimbar. Ia menangisi hilangnya kekhusyukan hatinya dalam shalat. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Sejak ia bertemu dengan Afirah di kebun kurma tadi pagi ia tidak bisa mengendalikan gelora hatinya. Aura kecantikan Afirah bercokol dan mengakar sedemikian kuat dalam relung-relung hatinya. Aura itu selalu melintas dalam shalat, baca Al-Quran dan dalam apa saja yang ia kerjakan. Ia telah mencoba berulang kali menepis jauh-jauh aura pesona Afirah dengan melakukan shalat sekhusyu’-khusyu’-nya namun usaha itu sia-sia.



“Ilahi, kasihanilah hamba-Mu yang lemah ini. Engkau Mahatahu atas apa yang menimpa diriku. Aku tak ingin kehilangan cinta-Mu. Namun Engkau juga tahu, hatiku ini tak mampu mengusir pesona kecantikan seorang makhluk yang Engkau ciptakan. Saat ini hamba sangat lemah berhadapan dengan daya tarik wajah dan suaranya Ilahi, berilah padaku cawan kesejukan untuk meletakkan embun-embun cinta yang menetes-netes dalam dinding hatiku ini. Ilahi, tuntunlah langkahku pada garis takdir yang paling Engkau ridhai. Aku serahkan hidup matiku untuk-Mu.” Isak Zahid mengharu biru pada Tuhan Sang Pencipta hati, cinta, dan segala keindahan semesta.



Zahid terus meratap dan mengiba. Hatinya yang dipenuhi gelora cinta terus ia paksa untuk menepis noda-noda nafsu. Anehnya, semakin ia meratap embun-embun cinta itu semakin deras mengalir. Rasa cintanya pada Tuhan. Rasa takut akan azab-Nya. Rasa cinta dan rindu-Nya pada Afirah. Dan rasa tidak ingin kehilangannya. Semua bercampur dan mengalir sedemikian hebat dalam relung hatinya. Dalam puncak munajatnya ia pingsan.



Menjelang subuh, ia terbangun. Ia tersentak kaget. Ia belom shalat tahajjud. Beberapa orang tampak tengah asyik beribadah bercengkerama dengan Tuhannya. Ia menangis, ia menyesal. Biasanya ia sudah membaca dua juz dalam shalatnya.



“Ilahi, jangan kau gantikan bidadariku di surga dengan bidadari dunia. Ilahi, hamba lemah maka berilah kekuatan!”



Ia lalu bangkit, wudhu, dan shalat tahajjud. Di dalam sujudnya ia berdoa,



“Ilahi, hamba mohon ridha-Mu dan surga. Amin. Ilahi lindungi hamba dari murkamu dan neraka. Amin. Ilahi, jika boleh hamba titipkan rasa cinta hamba pada Afirah pada-Mu, hamba terlalu lemah untuk menanggung-Nya. Amin. Ilahi, hamba memohon ampunan-Mu, rahmat-Mu, cinta-Mu, dan ridha-Mu. Amin.”







***







Pagi hari, usai shalat dhuha Zahid berjalan ke arah pinggir kota. Tujuannya jelas yaitu melamar Afirah. Hatinya mantap untuk melamarnya. Di sana ia disambut dengan baik oleh kedua orangtua Afirah. Mereka sangat senang dengan kunjungan Zahid yang sudah terkenal ketakwaannya di seantero penjuru kota. Afiah keluar sekejab untuk membawa minuman lalu kembali ke dalam. Dari balik tirai ia mendengarkan dengan seksama pembicaraan Zahid dengan ayahnya. Zahid mengutarakan maksud kedatangannya, yaitu melamar Afirah.



Sang ayah diam sesaat. Ia mengambil nafas panjang. Sementara Afirah menanti dengan seksama jawaban ayahnya. Keheningan mencekam sesaat lamanya. Zahid menundukkan kepala ia pasrah dengan jawaban yang akan diterimanya. Lalu terdengarlah jawaban ayah Afirah,



“Anakku Zahid, kau datang terlambat. Maafkan aku, Afirah sudah dilamar Abu Yasir untuk putranya Yasir beberapa hari yang lalu, dan aku telah menerimanya.”



Zahid hanya mampu menganggukan kepala. Ia sudah mengerti dengan baik apa yang didengarnya. Ia tidak bisa menyembunyikan irisan kepedihan hatinya. Ia mohon diri dengan mata berkaca-kaca. Sementara Afirah, lebih tragis keadaannya. Jantungnya nyaris pecah mendengarnya. Kedua kakinya seperti lumpuh seketika. Ia pun pingsan saat itu juga.











Zahid kembali ke masjid dengan kesedihan tak terkira. Keimanan dan ketakwaan Zahid ternyata tidak mampu mengusir rasa cintanya pada Afirah. Apa yang ia dengar dari ayah Afirah membuat nestapa jiwanya. Ia pun jatuh sakit. Suhu badannya sangat panas. Berkali-kali ia pingsan. Ketika keadaannya kritis seorang jamaah membawa dan merawatnya di rumahnya. Ia sering mengigau. Dari bibirnya terucap kalimat tasbih, tahlil, istigfhar dan … Afirah.



Kabar tentang derita yang dialami Zahid ini tersebar ke seantero kota Kufah. Angin pun meniupkan kabar ini ke telinga Afirah. Rasa cinta Afirah yang tak kalah besarnya membuatnya menulis sebuah surat pendek,















Kepada Zahid,







Assalamu’alaikum







Aku telah mendengar betapa dalam rasa cintamu padaku. Rasa cinta itulah yang membuatmu sakit dan menderita saat ini. Aku tahu kau selalu menyebut diriku dalam mimpi dan sadarmu. Tak bisa kuingkari, aku pun mengalami hal yang sama. Kaulah cintaku yang pertama. Dan kuingin kaulah pendamping hidupku selama-lamanya.



Zahid,



Kalau kau mau. Aku tawarkan dua hal padamu untuk mengobati rasa haus kita berdua. Pertama, aku akan datang ke tempatmu dan kita bisa memadu cinta. Atau kau datanglah ke kamarku, akan aku tunjukkan jalan dan waktunya.







Wassalam



Afirah













Surat itu ia titipkan pada seorang pembantu setianya yang bisa dipercaya. Ia berpesan agar surat itu langsung sampai ke tangan Zahid. Tidak boleh ada orang ketiga yang membacanya. Dan meminta jawaban Zahid saat itu juga.



Hari itu juga surat Afirah sampai ke tangan Zahid. Dengan hati berbunga-bunga Zahid menerima surat itu dan membacanya. Setelah tahu isinya seluruh tubuhnya bergetar hebat. Ia menarik nafas panjang dan beristighfar sebanyak-banyaknya. Dengan berlinang air mata ia menulis untuk Afirah :















Kepada Afirah,







Salamullahi’alaiki,







Benar aku sangat mencintaimu. Namun sakit dan deritaku ini tidaklah semata-mata karena rasa cintaku padamu. Sakitku ini karena aku menginginkan sebuah cinta suci yang mendatangkan pahala dan diridhai Allah ‘Azza Wa Jalla’. Inilah yang kudamba. Dan aku ingin mendamba yang sama. Bukan sebuah cinta yang menyeret kepada kenistaan dosa dan murka-Nya.



Afirah,



Kedua tawaranmu itu tak ada yang kuterima. Aku ingin mengobati kehausan jiwa ini dengan secangkir air cinta dari surga. Bukan air timah dari neraka. Afirah, “Inni akhaafu in ‘ashaitu Rabbi adzaaba yaumin ‘adhim!” ( Sesungguhnya aku takut akan siksa hari yang besar jika aku durhaka pada Rabb-ku. Az Zumar : 13 )



Afirah,



Jika kita terus bertakwa. Allah akan memberikan jalan keluar. Tak ada yang bisa aku lakukan saat ini kecuali menangis pada-Nya. Tidak mudah meraih cinta berbuah pahala. Namun aku sangat yakin dengan firmannya :



“Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (yaitu surga).”



Karena aku ingin mendapatkan seorang bidadari yang suci dan baik maka aku akan berusaha kesucian dan kebaikan. Selanjutnya Allahlah yang menentukan.



Afirah,



Bersama surat ini aku sertakan sorbanku, semoga bisa jadi pelipur lara dan rindumu. Hanya kepada Allah kita serahkan hidup dan mati kita.







Wassalam,



Zahid













Begitu membaca jawaban Zahid itu Afirah menangis. Ia menangis bukan karena kecewa tapi menangis karena menemukan sesuatu yang sangat berharga, yaitu hidayah. Pertemuan dan percintaannya dengan seorang pemuda saleh bernama Zahid itu telah mengubah jalan hidupnya.



Sejak itu ia menanggalkan semua gaya hidupnya yang glamor. Ia berpaling dari dunia dan menghadapkan wajahnya sepenuhnya untuk akhirat. Sorban putih pemberian Zahid ia jadikan sajadah, tempat dimana ia bersujud, dan menangis di tengah malam memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Siang ia puasa malam ia habiskan dengan bermunajat pada Tuhannya. Di atas sajadah putih ia menemukan cinta yang lebih agung dan lebih indah, yaitu cinta kepada Allah SWT. Hal yang sama juga dilakukan Zahid di masjid Kufah. Keduanya benar-benar larut dalam samudera cinta kepada Allah SWT.



Allah Maha Rahman dan Rahim. Beberapa bulan kemudian Zahid menerima sepucuk surat dari Afirah :















Kepada Zahid,







Assalamu’alaikum,







Segala puji bagi Allah, Dialah Tuhan yang memberi jalan keluar hamba-Nya yang bertakwa. Hari ini ayahku memutuskan tali pertunanganku dengan Yasir. Beliau telah terbuka hatinya. Cepatlah kau datang melamarku. Dan kita laksanakan pernikahan mengikuti sunnah Rasululullah SAW. Secepatnya.







Wassalam,



Afirah















Seketika itu Zahid sujud syukur di mihrab masjid Kufah. Bunga-bunga cinta bermekaran dalam hatinya. Tiada henti bibirnya mengucapkan hamdalah.









@http://ceritacinta-di.blogspot.com

Kisah Cinta Paling Indah, Cinta Sejati! [Artikel Cinta]

Sahabatku sekalian, taukah kalian arti cinta sejati ? Apakah sahabat pernah mendengar atau mengetahui kisah cinta Qais dan Laila atau kisah cinta Romeo dan Juliet ataukah Laila dan Majnun ?



Apakah kisah cinta seperti itu yang dikatakan sebagai kisah cinta sejati ? Seperti yang sahabat ketahui bahwa kisah cinta mereka tidaklah berakhir di pelaminan bahkan rela mati demi cintanya.



Lalu, cinta seperti apakah yang dikatakan sebagai cinta sejati. Cinta sejati antara dua insan adalah cinta yang terus abadi dalam setelah pernikahan yang berlandaskan atas kecintaan mereka kepada Sang Pemilik Cinta yaitu Allah 'Azza Wa Jalla. Walaupun salah satu meninggal, namun cinta sejati ini terus saja abadi. Kisah cinta siapakah yang begitu indah ini ?



Kisah cinta yang paling indah ini siapa lagi yang memilikinya kalau bukan kisah cinta Junjungan kita, Muhammad Saw kepada Khadijah ra.



Sungguh sebuah cinta yang mengaggumkan, cinta yang tetap abadi walaupun Khadijah telah meninggal. Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah Saw. Wanita ini bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah ? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar."



Sambil menangis Rasulullah Saw menjawab, "Masih adakah orang lain setelah Khadijah?"



Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.



Pada masa penaklukan kota Makkah, orang-orang berkumpul di sekeliling Beliau, sementara orang-orang Quraisy mendatangi Beliau dengan harapan Beliau mau memaafkan mereka, tiba-tiba Beliau melihat seorang wanita tua yang datang dari jauh. Beliau langsung meninggalkan kerumunan orang ini. Berdiri dan bercakap-cakap dengan wanita itu. Beliau kemudian melepaskan jubah Beliau dan menghamparkannya ke tanah. Beliau duduk dengan wanita tua itu.



Bunda Aisyah bertanya, "Siapa wanita yang diberi kesempatan, waktu, berbicara, dan mendapat perhatian penuh Nabi Saw ini?"



Nabi menjawab, "Wanita ini adalah teman Khadijah."



"Kalian sedang membicarakan apa, ya Rasulullah?" tanya Aisyah



"Kami baru saja membicarakan hari-hari bersama Khadijah."



Mendengar jawaban Beliau ini, Aisyah pun merasa cemburu. "Apakah engkau masih mengingat wanita tua ini (Khadijah), padahal ia telah tertimbun tanah dan Allah telah memberikan ganti untukmu yang lebih baik darinya?"



"Demi Allah, Allah tidak pernah menggantikan wanita yang lebih baik darinya. Ia mau menolongku di saat orang-orang mengusirku. Ia mau mempercayaiku di saat orang-orang mendustakanku."



Aisyah merasa bahwa Rasulullah Saw marah. "Maafkan aku, ya Rasulullah."



"Mintalah maaf kepada Khadijah, baru aku akan memaafkanmu." (Hadits ini diriwayatkan Bukhari dari Ummul Mukminin Aisyah)



Sahabatku, apakah mungkin ada cinta seperti itu, yang dapat terus abadi setelah orang yang dicintai meninggal 14 tahun yang telah lewat ? Yupz, karena cinta ini tidak pernah didahului hubungan haram dan karena ketaatan kepada Allah menjadi dasar dalam rumah tangga ini. Rumah tangga yang selalu dihiasi dengan dzikir kepada Allah, bukan rumah yang digunakan untuk mengingat setan.



Bagaimana pendapat kalian, sahabat muda sekalian, apakah kalian tidak ingin menjadikan rumah tangga kalian seperti ini ?. Suami membaca Al-Qur'an bersama istrinya. Betapa agungnya ketika anak-anak mereka turut serta membaca Al-Qur'an.



Menjelang waktu Shubuh tiba, si istri membangunkan suaminya untuk melaksanakan shalat Shubuh. Suami melaksanakan shalat Qiyaam al-lail 2 rakaat bersama istrinya. Seperti apa rumah ini ? Indah nian bukan ? betapa manisnya, betapa indah cinta di dalam rumah tangga ini.



Cobalah, pasti kalian dapat menemukan segalanya berubah, cinta pun bertambah, dan Allah melimpahkan berkah-Nya kepada kalian.



"Menikah jauh lebih baik daripada pacaran"






@http://pacaranislami.blogspot.com

01 Juli 2011

Kisah hari Ini, 01 Juli 2011 [Kisah Dari Sahabat]

seringkali kita baru sadar betapa berartinya seseorang, justru ketika seseorang itu telah pergi meningggalkan kita. kamu tahu kenapa?

Karena patah hati, maka Ryan tidak bisa tidur. Gelisah terbaring di tempat tidur, bergulingan ke kanan dan ke kiri, serta menaikkan kakinya ke atas tembok yang catnya sudah luntur. Teman satu kamarnya yang baik hati dan tidak sombong itu menjadi terganggu. Tapi ia paham betul apa yang sedang terjadi sebenarnya sebab tadi siang Ryan curhat habis habisan tentang apa yang sebenarnya terjadi padanya itu.

“Udah, enggak usah di pikirin.”

“Maunya sih gitu, tapi enggak bisa.”

“Ya berusaha dong.”

“Udah, tapi tetep enggak bisa. Elo bayangin aja, tiap waktu gue ingat sama dia. Waktu makan gue ingat, waktu naik angkot gue ingat sama dia, waktu mau jemur baju juga ingat dia. Pokoknya gue ingat dia terus deh.”

“Busyet, kaya lagu aja. Tapi, pas elo ke toilet, ingat dia juga?” Temannya Ryan yang baik hati dan tidak sombong itu menggeliat manja.

“Ya iyalah.”

“Idih, jorok banget sih!”

“Yang jorok tuh elo, nanya kok begitu.”

Temannya Ryan lalu meletakkan buku yang sedang ia baca di atas kasur, dan beringsut ke depan Ryan, sambil senyum senyum bikin Ryan bertanya tanya.

“Kenapa sih, senyam senyum sendiri?” Tanya Ryan curiga.

“Yan, gue tahu caranya biar elo berhenti mikirin mantan elo.”

“Gimana?”

“Hipnotis.”

Ryan kaget. “Emang elo bisa?”

Temannya Ryan mengangguk anggukkan kepalanya sambil menepuk dadanya berulang kali.

“Bisa dong. Gimana, mau engga?”

Wajah temannya Ryan nampak berseri seri, sebab ia telah menemukan orang yang tepat buat jadi kelinci percobaan, setelah hampir satu bulan ia belajar ilmu hipnotis melalui buku.

“Terserah lo deh, pokoknya gue bisa ngelupain dia.”

Temannya Ryan segera mengambil sebuah benda bulat pipih dengan tali menggantung di tengah tengahnya. Sebuah yoyo dari plastik berwarna biru cerah. Lalu yoyo itu ia goyang goyangkan di depan mukanya Ryan.

“Sory Yan, gue enggak punya jam tangan yang ada rantainya, jadi pake ini aja yah, gue boleh minjem punya si Otong.”

Ryan nurut saja apa kata temannya itu. Yang penting dia lupa sama itu perempuan. Di tatapnya yoyo yang bergoyang ke kiri dan ke kanan itu tanpa berkedip, dan mengikuti temannya yang bisik bisik.

“Lupakan..lupakan..”

Dan Ryan pun mengikutinya perlahan.

“Lupakan..lupakan..”

Ryan mulai mengantuk. Matanya sudah mulai menutup, dan temannya terseyum puas, berharap percobaan pertamanya sukses, dan ia akan semakin percaya diri menghipnotis yang lainnya. Terbayang dikepalanya bahwa setelah Ryan ia akan menghipnotis ibu kost biar disangka sudah bayar kost kostan.

“Lupakan.. lupakan..”

“Lupakan.. lupakan..”

Jangan pernah lupakan aku..jangan hilangkan diriku…

Ryan kaget, temannya lebih kaget. Suara Giring Nidji melengking dengan deras dari radio dua band di kamar sebelah. Setan alas! Ryan tidak jadi tidur dan tentu saja masih ingat sama itu perempuan.

“Ah, rese banget sih.” Kata temannya Ryan sewot bukan main. “Udah ah, Yan ikut gue yuk!”

“Kemana?”

“Naik pohon.”

---

Pohon itu satu satunya pohon besar di kost kost-an mereka. Pohon mangga, dengan cabangnya yang besar terserak di batangnya. Tidak ada satu orang pun penghuni kost kostan itu yang suka naik ke atasnya, kecuali Ryan dan temannya itu. Mereka suka duduk duduk di atas dua cabang pohon yang paling besar yang berada di tengah, kadang kadang sambil membawa makanan kecil, sambil ngomong apa saja yang bisa diomongin.

“Yan,” Kata temannya Ryan setelah duduk di atas pohon mangga itu. “di sini udaranya sejuk yah, enggak kaya di bawah. Panas.!”

“Iya, bro sejuk.” Ryan pun menarik nafas panjang, dan baru setengah jalan ketika tiba tiba ia terbatuk batuk sambil menutup lubang hidungnya dengan punggung tangan.

“Lo kentut yah!”

“Iya tadi. Emang bau Yan?”

“Wedhus gibas. Bau tahu, elo abis makan apaan sih. Makan orok bangkai yah!”

Temannya Ryan hanya tertawa lalu minta maaf sambil berjanji tidak akan kentut lagi kecuali kepepet. Ryan ngomel ngomel sampai bau itu lenyap terbawa angin malam.

“Bro, gue kangen nih sama dia.” Kata Ryan tiba tiba.

”Telpon dong. Elo rayu rayu, trus ajak balikan lagi.”

“Kalau dia engga mau?”

”Ya, ikhlasin aja, cari yang lain.”

“Gue udah ikhlas bro, cuma yang masih ngeganjel di hati gue nih, kenapa baru sekarang gue ngerasain kehilangan dia banget. Kalau tahu gini, gue mau deh ngelakuin apa saja asal gue masih bisa sama dia. Gue nyesel bro.”

“Baru deh nyesel. Kemarin kemarin kemana aja. Tapi nyantai aja Yan, engga cuma elo kok yang begitu, semua orang juga gitu. Elo pengen tahu, kenapa bisa gitu. Kenapa elo baru nyadar bahwa dia berarti buat elo setelah dia sudah pergi dari hidup elo?”

Dalam remang cahaya lampu bohlam lima belas watt yang menempel di sudut tembok, Ryan mengangguk perlahan. “Kenapa?”

“Supaya elo lebih bersyukur. Supaya elo menjaga apa yang pun yang telah diberikan Tuhan sama elo. Entah itu pacar elo, teman elo, bahkan hewan peliharaan elo. Supaya elo ngerti dan sadar bahwa segala hal yang hadir dalam kehidupan lo itu adalah berharga dan penting, dan tugas elo menjamin segala hal itu berjalan dengan semestinya, yaitu tetap berharga dan penting.”

Temannya Ryan mengatakan semua itu, yang rada susah dimengerti, dengan suara berapi api di depan Ryan, dan baru menyadari bahwa sedari tadi Ryan terlihat mengusapkan tangan ke mata dan pipinya, membuat temannya jadi sedikit kaget, menyangka Ryan menangis karena terharu mendengar apa yang barusan dikatakannya.

“Udah Yan, engga usah nangis gitu.”

”Nangis kepala elo peyang!! Elo ngomong muncrat tahu!!”

“Oh, muncrat toh. Sory Yan, elo sih bukannya ngomong dari tadi.”

Ryan agak sewot juga, sebab sudah dua kali dia dibikin dongkol sama temannya itu. Ingin rasanya ia menonjok muka temannya itu, terus di injek injek sampai gepeng. Tapi tentu saja Ryan tidak mungkin melakukan hal itu.

---

Lampu lima belas watt yang menempel di sudut tembok tiba tiba mati, sengaja di matikan oleh ibu kost sebab hari sudah terlalu malam, yang menyebabkan keadaan tempat itu jadi semakin gelap.

“Bro, turun yuk. Gelap nih.”

“Ogah, ntar dulu. Di bawah masih panas Yan.”

“Ya udah, tapi elo jangan ngeraba raba ya.”

“Idih!”

Lalu sebuah keheningan tercipta. Ryan sibuk memikirkan mantannya, sedang apa sekarang, apa sudah makan, baju yang di kasih ke dia apa masih di pakai, atau udah di buang, atau di kasih pembantu atau di bikin keset, dan pertanyaan pertanyaan yang lainnya sementara temannya sibuk menikmati hembusan sejuk angin malam, sampai sebuah suara datang dari mulut Ryan.

“Bro, ngapain sih elo ngeraba tangan gue?”

“Apan sih! Nih, tangan gue!.” Protes temannya sambil mengarahkan kedua tangannya ke arah Ryan.

“Lah, yang lagi gerak gerak di tangan gue apa dong?”

Ryan dan temannya berpandangan. “Jangan jangan ulet bulu Yan.”

Denger kata ulet bulu, Ryan yang alergi banget sama itu binatang segera histeris tidak karuan, mengibaskan tangannya berkali kali, juga menendang nendang kaki, dan hilang keseimbangan, dan jatuhlah ia ke bawah menimbulkan bunyi gedebug yang cukup keras.

Temannya dengan panik menyusul turun, takut terjadi apa apa sama Ryan.

“Yan, elo engga apa apa?”

Tapi Ryan diam saja, hanya duduk di atas tanah di pegangi oleh temannya. “Yan, ngomong Yan!”

“Gue siapa. Elo siapa, terus gue ada dimana?”

Mampuslah!




Sumber : http://dhaabrcrew.blogspot.com/

30 Juni 2011

Janganlah Mendekati Zina [Artikel Islami]

Jangan Mendekati Zina



"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Al-Israa': 32).

Membaca, memahami, dan merenungkan ayat ini, kemudian melihat kenyataan dalam hidup masyarakat kita saat ini sungguh akan membuat kita merinding dan malu. Bagaimana tidak? Salah satu dosa besar yang dimurkai Allah telah menjadi hal yang biasa dilakukan sebagian masyarakat kita tanpa malu-malu dan rasa takut. Segala pintu dan sarana pendukung menuju ke arah perbuatan zina tersebar luas dengan sangat leluasa tanpa hambatan yang berarti.



Alat propaganda zina demikian luas jaringan dan jangkauannya, ditambah lagi dengan harga yang murah: mulai dari koran harian, mingguan, tabloid, majalah, tayangan-tayangan televisi, vcd-vcd nista yang berhamburan di pasar-pasar terbuka, yang kesemuanya itu dapat diakses oleh siapa pun juga. Protes-protes dan demonstrasi yang sering terjadi yang menentang hal-hal seperti ini hanya ditanggapi dingin oleh pemerintah beserta aparat berwenang. Mereka lebih sibuk mengurus diri mereka sendiri. Mereka siap menggadaikan moral bangsa ini dengan segepok dolar atau sedikit julukan modern.



Bahkan, iklan-iklan yang menyerukan masyarakat untuk menghindari AIDS pun tidak kalah hebatnya dalam melegalkan perzinaan. Bukannya melarang dan mencegah orang dari zina agar terhindar dari AIDS, malah dengan gayanya secara tidak langsung telah mengatakan silahkan berzina tapi pakailah kondom. Apakah kondom memang dapat mencegah AIDS? Tidak, ada sebagian dokter yang telah meneliti mengatakan bahwa ternyata pori-pori kondom jauh lebih besar dari virus HIV. Hal ini hanya dapat dilihat dengan alat khusus. Hanya satu cara aman dari AIDS, yaitu hindari dan jauhi zina.



Ayat di atas melarang kita untuk mendekati zina. Artinya, segala hal yang merupakan jalan menuju perzinaan harus kita jauhi, apalagi zinanya sendiri, tentunya lebih wajib kita jauhi. Perlu juga kita sadari bahwa segala keterbukaan dan kebebasan yang salah kaprah ini pasti menimbulkan akibat yang tidak ringan pada masyarakat kita. Suatu keburukan akan lebih cepat menular dibanding kebaikan. Sudah sangat banyak terjadi pelecehan seksual terhadap anak-anak, remaja, dan wanita dewasa yang merupakan dampak dari nafsu birahi yang terpancing oleh segala hal-hal yang menggiring orang untuk berzina. Betapa banyak rumah tangga yang hancur berantakan gara-gara zina yang tidak hanya mengorbankan suami istri tetapi juga anak-anak mereka. Korban-korban perkosaan dan pelecehan akan membawa aib seumur hidup, sementara pelakunya hanya dihukum dalam hitungan tahun atau bulan yang ringan.



Banyak sekali keburukan dan kerugian zina, baik secara materi, psikologi, agama, moral, sosial, dan keluarga, serta lain-lainnya. Masalahnya sekarang, apakah kita mau belajar dari peristiwa-peristiwa yang telah lalu untuk menghindari zina? Bukankah Allah telah menghalalkan pernikahan? Bahkan, dihalalkan menikah sampai empat orang istri? Tetapi anehnya kebanyakan masyarakat kita justru memandang jelek terhadap orang yang berpoligami, dan memandang orang yang berzina, melacur, dan sejenisnya biasa-biasa saja seakan-akan hal itu halal-halal saja. Subhaanallah, kita harus segera introspeksi diri dan taubat sebelum Allah menurunkan azab-Nya. Sekarang memang sudah serba terbalik. Yang haram dianggap halal dan yang halal dianggap haram. Na'uudzu billah.

Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

28 Juni 2011

Seberapa Penting Pacaran Sebelum Menikah?

Pacaran ? siapa yang tidak kenal kata itu.
Kata “pacaran” memang sangat familiar di telinga kita. Pacaran itu bak bumbu sehari-hari yang selalu kita lihat. Di jalan, di sekolah, di mall, bahkan sampai di televisi dengan mudah ditemui orang pacaran. Pacaran ini tak ubahnya bagian dari gaya hidup masyarakat pada saat ini. Lalu apa sih pacaran itu sebenarnya ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pacaran adalah berteman dengan lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Namun, makna pacaran bisa juga diartikan berbeda-beda tergantung masing-masing orang. Pacaran bisa membuat hidup lebih nikmat, lebih indah dan lebih berwarna bagi mereka yang sedang dimabuk asmara. Namun, pacaran bisa juga membuat hidup menderita, galau dan juga menambah beban fikiran bagi mereka yang sedang dilanda konflik asmara. Pertanyaannya adalah, seberapa pentingkah pacaran itu ? apakah pacaran itu perlu ?

Nah, berikut ini adalah beberapa fenomena-fenomena pacaran dari berbagai sudut pandang. Mungkin ini bisa dijadikan acuan untuk memutuskan apakah pacaran perlu atau tidak. Apa sajakah itu ? ini dia!


1. Pacaran Beresiko

Memang pacaran dilakukan sebagai perwujudan cinta, namun bukan berarti pacaran ini tanpa resiko. Sudah banyak kasus pelecehan seksual yang terjadi karena pacaran. Mengapa bisa begitu ? sekali lagi saya katakan, pacaran itu beresiko. Awalnya ketika berpacaran hanya saling berpegangan tangan, lama-kelamaan cium pipi, berlanjut ke cium bibir dan akhirnya seperti itulah yang terjadi.

Dalam Islam, pacaran itu adalah zina, walaupun masih tergolong zina kecil. Mendekati zina saja dilarang apalagi zina? Pacaran itu ibarat api, jika bermain-main dengan api dan tidak hati-hati maka akan terbakar oleh api itu sendiri.

Memang tidak semua orang yang berpacaran seperti itu. Ada sebagian yang berpacaran dengan prinsip yang mereka pegang teguh. Prinsip untuk berpacaran secara sehat. Namun, seperti kata pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Lebih baik mencegah resiko yang akan ditanggung daripada mengobati resiko yang sudah didapat dari pacaran.


2. Pacaran, Mempengaruhi Kehidupan di Masa Depan

Sudah berapa kali anda pacaran ? sekali, dua kali atau bahkan tiga kali ? jika anda berpacaran lebih dari sekali tentunya dengan pasangan yang lebih dari satu bukan ? Saya pernah diberitahu oleh guru saya, guru sosiologi, bahwa pacaran itu bisa berdampak pada kehidupan masa depan dalam berumah tangga. Berdampak pada apa sih ? kata beliau, apabila mereka yang pacaran lebih dari sekali dengan pasangan yang berbeda-beda, mereka akan memiliki banyak kenangan terhadap pasangannya.

Lalu apa dampaknya ? dampaknya akan dirasakan ketika menikah nanti. Ketika sudah menikah, kenangan indah saat berpacaran dulu akan teringat di memori otak mereka. Sehingga mereka akan membandingkan masa pacaran dulu dengan masa pernikahan mereka sekarang. “aku dulu waktu pacaran sama XXX lebih enak, dia lebih perhatian daripada kamu” atau “kamu kok hemat banget sih, ngga kaya XXX, dia sering ngajak makan diluar” mungkin begitulah ilustrasinya. Tentu Anda akan merasa marah apabila dibanding-bandingkan seperti itu bukan ? Hal ini pasti akan memicu konflik dalam kehidupan rumah tangga, percaya deh …


3.Pacaran Memotivasi?

Pacar mungkin bisa dijadikan motivasi ampuh dalam melakukan suatu hal. Saya dulu punya temen yang tidak bisa bermain futsal dengan baik, tetapi ketika dilihat pacarnya, Ia bermain dengan sangat baik. Ini membuktikan bahwa pacaran memang memotivasi.

Namun, apakah hanya pacaran saja yang bisa memotivasi ? toh tidak juga kan. Banyak berbagai macam hal yang dapat dijadikan motivasi dalam menjalani hidup. Motivasi yang jauh lebih kuat dari hanya sekedar pacaran.


4.Pacaran, untuk apa ?

Apa sih tujuan pacaran ? apakah untuk menikah ? lalu mengapa masih ada kata “putus” dalam perbendaharaan pacaran ?

Nah inilah pertanyaan yang masih belum bisa saya jawab. Jawaban umum yang akan ditemui dari pertanyaan diatas mungkin “karena aku cinta dia”. Lalu, apa yang akan dilakukan setelah pacaran ? apakah menikah ? tetapi bagaimana bila nanti “putus” ditengah jalan ?  

Setelah putus tentu segala pengorbanan, perjuangan, dan cerita cinta hanya tinggal kenangan. Tidak ada yang tersisa dari pacaran selain kenangan. Apakah pacaran ini hanya bertujuan untuk membuat kenangan ? hehe


5.Pacaran, Antara Cinta, Nafsu, dan Tren

Memang sulit untuk membedakan antara cinta, nafsu dan tren dalam pacaran. Ada orang yang berpacaran karena memang faktor cinta, mereka mencintai pasangannya setulus hati. Namun, ada juga yang berpacaran karena nafsu sesaat, karena tubuh yang menawan dan aduhai yang dimiliki oleh pasangannya. Dan ada pula yang pacaran karena tren, “haree genee ga punya pacar ? ga gahool loe” mungkin seperti itulah alasan mereka yang pacaran karena mengikuti tren.

Cinta dan nafsu itu beda-beda tipis. Cinta pun kadang kala bisa berubah menjadi nafsu ketika ada kesempatan untuk melakukannya…

Bagaimana Sobat Blogger ? setelah membaca, apakah sudah bisa menjawab pertanyaan saya diatas ? Apakah pacaran itu perlu ? please share it ..

27 Juni 2011

Tips menghadapi Tes Bakat Skolastik (TBS)

Sebagian orang menganggap Tes Bakat Skolastik sebagai tes yang sulit dan membingungkan . Namun sesungguhnya, ada beberapa tips yang membantu anda agar sukses menaklukkan TBS ini. Tips tersebut antara lain adalah :
Satu bulan sebelumnya berlatihlah soal-soal TBS sebanyak mungkin. Dan patuhilah batasan waktu dalam mengerjakan TBS yang ada. Ini penting untuk membiasakan diri anda bekerja cepat menyelesaikan soal-soal tersebut. Jika anda tidak mematuhi batasan waktu tersebut, anda akan terbiasa mengerjakannya dengan santai dan dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi, maka ketika anda mengerjakan soal TBS yang sebenarnya, maka anda akan mengalami kesulitan pengaturan waktu. Latihan soal-soal TBS sebanyak-banyaknya akan membuat anda akrab dengan berbagai jenis dan model soal. Analisa anda dalam mengerjakan soal-soal tersebut juga akan meningkat seiring dengan banyaknya latihan yang anda kerjakan.

Dalam tes TBS, tes angka yang diberikan umumnya adalah angka-angka yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan rumus-rumus matematika tertentu yang rumit. Oleh sebab itu, tak perlu anda menghafal berbagai macam rumus-rumus matematika yang rumit untuk menghadapi tes TBS, karena hal itu justeru akan membebani anda saja. Yang diperlukan adalah logika berpikir terstruktur. Dengan banyak latihan soal, logika berpikir anda akan terbantu untuk semakin terstruktur sehingga memudahkan anda mengerjakan soal-soal serupa dengan cepat dan benar.


Saat anda mengerjakan soal-soal TBS, kondisikan diri anda dalam keadaan konsentrasi penuh. Tapi rileks. Tidak tegang. Tidak panik. Tegang hanya akan membuat energi otak anda cepat terkuras. Panik membuat anda mengerjakan soal secara ceroboh dan terburu-buru. Sehingga mudah terkecoh oleh jawaban yang sekilas benar.

Jangan memperturutkan rasa penasaran anda terhadap satu soal tertentu. Ini sangat berbahaya. Rasa penasaran terhadap satu soal tertentu (biasanya terjadi pada soal-soal numerik atau angka) membuat waktu anda terkuras untuk mengerjakan soal tersebut. Belum lagi energi anda juga turut berkurang secara signifikan. Ditambah lagi emosi juga akan naik, bila ternyata kemudian anda gagal menemukan jawabannya. Ingatlah bahwa setiap butir soal TBS memiliki bobot nilai yang sama. Sehingga jangan membuang-buang waktu untuk sekedar memperturutkan rasa penasaran anda tersebut.



Soal Tes CPNS adalah sebuah tes standar yang dipakai untuk menyeleksi para pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baik untuk CPNS departemen maupun non departemen. Dari tahun ketahun materi Soal CPNS selalu mengalami perubahan, baik dalam jenis, komposisi, maupun prosentase jumlah soal suatu bidang tertentu terhadap keseluruhan soal.
Sebelum tahun 1990 Soal Tes CPNS berbagai departemen dan non departemen, umumnya hanya berisi Tes Kemampuan Umum. Yakni Pancasila, UUD, Sejarah, Pemerintahan (Tata Negara), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Pada perkembangannya, mulai tahun 1998, Soal Tes CPNS mulai menunjukkan perbedaan. Sejak tahun tersebut mulai muncul soal-soal dari jenis Tes Bakat Skolastik. Soal jenis Tes Bakat Skolastik ini terdiri dari Tes Verbal, Tes Numerik, Tes Logika, dan Tes Spasial. Tes Verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata. Tes numerik berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur, logis dan matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita. Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram. Sedangkan tes spasial, berfungsi mengukur daya logika imajinasi ruang (gambar) yang dimiliki seseorang. Tes ini terdiri dari tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar
Dan akhirnya, mulai tahun 2005 sampai dengan sekarang, Soal Tes CPNS baik departemen maupun non departemen, umumnya telah menambahkan jenis soal baru, yakni Tes Skala Kematangan. Tes Skala Kematangan yang diujikan dalam tes CPNS sesungguhnya adalah sebuah tes psikologi yang mengukur tingkat kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam bertindak ketika dihadapkan pada situasi tertentu. Dalam Ilmu Psikologi, Tes Skala Kematangan merupakan adaptasi dari Maturity Test atau Test of Adultness. Para psikolog yang mengembangkan Maturity Test ini antara lain Dr.Robert Epstein, seorang psikolog Amerika yang meraih gelar PhD bidang Psikologi dari Universitas Harvard pada tahun 1981. Epstein adalah profesor dan peneliti ilmu psikologi, yang mendirikan Cambridge Center for Behavioral Studies di Massachusetts Amerika. Epstein juga merupakan peneliti dan Profesor pada California School of Professional Psychology, sekaligus mengajar di National University, Boston University, the University of Massachusetts at Amherst, the University of California San Diego, and the HAL College of Technology and Design (Japan).
Materi Tes Skala Kematangan yang diujikan dalam Ujian Tes CPNS lebih menekankan aspek-aspek kedewasaan tertentu yang paling dibutuhkan oleh sosok seorang pegawai bangsa (pegawai negeri). Aspek kedewasaan yang sering diujikan dalam Tes Skala Kematangan CPNS tersebut adalah aspek integritas, aspek kejujuran, aspek tanggung-jawab, aspek kemampuan beradaptasi, aspek pengendalian diri, aspek semangat berprestasi, aspek inisiatif, aspek kreatifitas kerja, aspek ketekunan, aspek penghargaan terhadap orang lain, aspek ketegasan, aspek kepercayaan diri, aspek toleransi, aspek kepedulian lingkungan, dan aspek efisiensi kerja.
Berdasarkan perkembangan pola Soal Tes CPNS dari tahun ke tahun dapat dicermati satu hal. Yaitu prosentase jumlah soal Tes Bakat Skolastik dan Tes Skala Kematangan cenderung naik, sementara prosentase jumlah soal Tes Pengetahuan Umum cenderung menurun. Untuk keterangan lebih lengkapnya, silakan klik menu disamping.


TES GAMBAR
Tes Bakat Skolastik Seri Gambar
Tes seri gambar ini mirip dengan seri angka maupun seri huruf. Anda diminta untuk menganalisa gambar apa yang akan menjadi gambar lanjutan dari sederet gambar yang ada
Tes Bakat Skolastik Pengelompokan Gambar
Dalam soal tes pengelompokan gambar ini, anda sebagai peserta tes TBS diminta untuk menemukan satu gambar yang tidak masuk dalam kelompok gambar yang diberikan. Gambar yang tidak masuk kelompoknya tersebut bisa saja karena tidak serupa, tidak identik maupun tidak sepola dengan gambar lainnya. Untuk menjawab soal tes jenis ini anda harus cermat menangkap pola keseluruhan gambar kelompok.
Tes Bakat Skolastik Bayangan Gambar
Soal tes bakat skolastik jenis bayangan gambar sesungguhnya tidak terlalu sulit. Namun, yang menjadi kendala adalah waktu pengerjaan setiap butir soal sangatlah terbatas. Dengan demikian, peserta tes harus mampu menemukan jawaban yang benar dalam waktu sesingkat mungkin. Tes bayangan gambar ini merupakan salah satu jenis tes yang menguji kejelian spasial (daya logika ruang) seorang peserta.

Tes Bakat Skolastik Hubungan Gambar
Dalam tes jenis ini, anda harus mampu menganalisa hubungan pola (pattern) dari gambar-gambar yang diberikan. Hubungan tersebut dapat bersifat hubungan ukuran, hubungan sifat, hubungan arah, hubungan jumlah, hubungan model, maupun sifat hubungan lainnya.
Tes Bakat Skolastik Identifikasi Gambar
Logika spasial (logika ruang) anda akan diuji benar dalam tes jenis ini. Untuk mampu mengerjakan soal tes bakat skolastik identifikasi gambar anda haruslah mampu melakukan imajinasi ruang terhadap struktur pembentuk dari gambar-gambar yang diberikan dalam soal.
TES ANGKA
Tes Bakat Skolastik Aritmatika
Tes aritmatika (tes hitungan) ini sebenarnya adalah tes yang sederhana. Peserta diminta untuk menghitung operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian dari sejumlah angka. Meskipun terlihat sederhana, namun operasi hitungan pada tes TBS ini umumnya menggunakan angka-angka yang panjang dan 'alot' untuk dihitung sehingga memakan banyak waktu jika dikerjakan secara standar. Padahal seperti yang anda ketahui bahwa batas waktu dalam tes TBS sangat cepat.
Contoh Soal
1. (3/4) A = 7 + (3/2) A. Berapakah nilai A ?
-12/7
21/4
-21/4
28/3
-28/3
2. 32/9 : 0,75 =
6/16
3
3,5
16/6
16/5
3. 0,875 : 5/2 =
0,35
0,55
0,53
0,25
2,65
4. 3/8 dari 40% adalah ?
0,15
0,11
16%
15,5%
0,13
Tes Bakat Skolastik Numerik Seri Huruf
Tes seri huruf ini pada prinsipnya adalah sama dengan tes seri angka. Peserta diminta untuk mencari deret urutan huruf selanjutnya dari deretan huruf yang ada. Untuk mendapatkan jawaban, seorang peserta haruslah teliti dan banyak berlatih untuk mempertajam daya analisa dan ketelitiannya.
Contoh Soal
1.Seri huruf: D F I M selanjutnya...
R
Q
P
S
O
2.Suatu seri huruf : X S O L selanjutnya...
K
I
J
H
G


Tes Bakat Skolastik Seri Angka
Untuk mengerjakan tes numerik seri angka ini, peserta harus mampu menganalisa deret urutan paling logis dan konsisten dari angka-angka yang diberikan. Dalam soal ini, terkadang seolah ada dua jawaban yang memungkinkan. Namun demikian, sesungguhnya hanya ada satu pilihan jawaban yang benar.
Contoh Soal
1. Seri angka: 18 16 0 19 17 0 selanjutnya
20 18
22 20
18 20
21 18
23 19
2. Seri angka: 80 60 41 24 10 selanjutnya...
8
6
4
2
0

Tes Bakat Skolastik Angka Dalam Cerita
Untuk dapat mengerjakan soal-soal tes angka dalam cerita dengan baik, anda harus membiasakan diri mengerjakan soal-soal jenis ini sebanyak mungkin. Karena jika anda sudah akrab dengan soal ini, maka anda akan mudah melakukan formulasi perhitungan angka-angka yang terdapat dalam cerita.
Contoh Soal
1. Untuk membaca 4 halaman situs BanyakBeasiswa.com Dini butuh waktu x menit. Maka dalam 9 menit dini mampu membaca berapa halaman ?
9/4x
4x/9
9x/4
9/4
36/x
2. Natsir mendapat nilai 81 untuk IPA . Nilai 89 untuk IPS. Nilai 78 untuk Bhs Indonesia. Dan nilai 86 untuk Matematika. Bila natsir ingin mendapatkan rata-rata nilainya sebesar 84. Maka berapakah nilai yang harus diperoleh untuk pelajaran Bahasa Inggris ?
88
85
86
84
90
3. Bela membeli baju dengan harga terdiskon 15% dari Rp.80.000,-. Setelah itu karena bela sedang berulang tahun, dia mendapat diskon tambahan sebesar 25% dari harga awal setelah dikurangi diskon 15% diatas. Berapakah harga yang harus dibayarkan oleh Bela ke kasir ?
Rp. 48.000,-
Rp. 51.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 55.000,-
Rp. 41.000,-

Tes Bakat Skolastik Logika Angka
Dalam tes logika angka ini, seorang peserta tes TBS harus mampu melakukan penalaran logis terhadap satu atau serangkaian persamaan angka-angka yang ada. Karena soal ini pada prinsipnya menuntut anda untuk mentransformasikan penalaran logis kedalam angka.
Contoh Soal
1. Nilai m = 4 dan n = 4/3 m. Maka yang benar adalah...
m = 4/3 n
m > n
m = n-3
m= 3/4 n
m-n = 0
2. Jika m = p2 + 2. Dan n = 4+ p2. Maka pernyataan yang benar adalah...
n = 2 m
n < m
m - 2 = n - 4
p = m + n
m + n =p2 + 6




TES LOGIKA
Tes Bakat Skolastik Logika Umum

Dalam soal jenis ini, anda diminta untuk melakukan penalaran yang masuk akal (logis) dari pernyatan singkat yang diberikan dalam soal.
Contoh Soal :
1. Sebagian pemain sepak bola mengeluhkan masa depannya setelah pensiun dari bermain bola.
Bambang adalah pemain sepak bola. Dia pasti mengeluh soal masa depannya
Ranti bukanlah pemain sepakbola, jadi dia tak pernah mengeluhkan masa depannya
Kalau ada yang mengeluh soal masa depan, pastilah dia itu pemain sepak bola
Meskipun Budi adalah seorang pemain sepak bola, belum tentu dia mengeluh soal masa depannya.
Masa depan seorang pemain sepakbola memang tak pernah bagus


Tes Bakat Skolastik Analisa Pernyataan dan Kesimpulan (Silogisme)

Dalam soal jenis ini, kita diminta untuk menganalisa apakah suatu pernyataan dan kesimpulan yang diambil dalam sebuah soal itu salah ataukah sudah benar. Contoh dari tes analisa silogisme adalah seperti berikut :
Untuk tes logika silogisme ini, jawablah :
A. Bila benar
B. Bila salah pada pernyataan pertama
C. Bila salah pada pernyataan kedua
D. Bila pernyataan pertama dan kedua salah
E. Bila salah pada kesimpulan
1. Perusahaan mebel X tidak pernah memberi pesangon besar kepada karyawannya yang dipecat
Pak Adi adalah karyawan yang selalu berprestasi diatas rata-rata karyawan lainnya.
Jadi, andaikan pak Adi dipecat tahun depan, pastilah pesangon pak Adi besar.
2. Setiap hari Jum'at seluruh Pabrik tahu di Ambarawa libur dan tidak beraktifitas
Hari ini Pabrik tahu di Ambarawa libur
Jadi, hari ini pasti hari Jum'at
3. Kebodohan dekat dengan kemiskinan
Kemiskinan dekat Kesengsaraan
Jadi, kebodohan dekat dengan kesengsaraan
Tes Bakat Skolastik Logika Dalam Cerita

Dalam soal jenis ini, anda diminta untuk mempelajari suatu cerita singkat dan kemudian melakukan penalaran terhadap setiap pertanyaan yang diberikan berdasarkan informasi dari cerita. Umumnya jawaban dari soal jenis ini tidaklah eksplisit (terlihat langsung dalam cerita). Namun anda harus melakukan penalaran terlebih dulu, untuk kemudian bisa menemukan jawaban yang benar.
Contoh Soal
Ada 7 kotak peti, masing-masing diberi nomor 1 sampai 7. Buah jambu, melon, semangka, jeruk, mangga dan durian akan dimasukkan kedalam peti-peti tersebut dengan aturan sebagai berikut :
Durian harus dimasukkan ke peti nomor 4
Semangka tidak boleh diletakkan tepat disamping melon
Jeruk harus diletakkan disamping mangga
1. Jika melon diletakkan di peti nomor 2, maka manakah yang tidak boleh dilakukan ?
Semangka diletakkan di nomor 3
Jeruk diletakkan di peti nomor 5
Mangga diletakkan di peti nomor 7
Semangka diletakkan di peti nomor 5
Jambu diletakkan di peti nomor 1
2. Jika semangka diletakkan di peti nomor 6, dan buah jambu diletakkan di peti nomor 7, maka peti mana yang kosong ?
Peti nomor 5
Peti nomor 1
Peti nomor 2
Peti nomor 3
Peti nomor 4


Tes Bakat Skolastik Logika Diagram
Dalam soal tes logika diagram ini, anda diminta untuk melakukan penalaran logis berdasarkan diagram yang telah disediakan dalam soal. Soal jenis ini terkadang terlihat mudah, namun bila tidak berhati-hati seorang peserta Tes Bakat Skolastik sering terjebak memilih jawaban yang keliru.

1. Manakah pernyataan yang benar ?
a. Semua A juga C
b. A yang juga B adalah C
c. Sebagian D juga B
d. Semua B juga D
e. Sebagian E juga A
2. Manakah yang pernyataan yang benar ?
a. C adalah B yang bukan A
b. E adalah sebagian dari A yang bukan C
c. E adalah A yang bukan C
d. Sebagian D adalah B
e. Sebagian E adalah C

Tes Bakat Skolastik Simbolisasi
Tes logika simbolisasi ini bertujuan mengukur kejelian anda dalam menganalisa sebuah pengkodean atau simbolisasi satu hal dengan hal lainnya. Dalam tes TBS simbolisasi yang disajikan umumnya adalah dengan menggunakan angka dan gambar.
Contoh Soal
MANJA = OCPLC
RINDU = TKPFW
BILA = ........
DKMC
CJMB
KLUT
REKA
DKNC
TES BAHASA
Tes Potensi Akademik Persamaan Kata (Sinonim)
Soal dari tes persamaan kata ini meminta anda untuk mencari satu kata yang setara atau serupa atau yang paling mendekati maknanya dengan makna kata tertentu yang diminta.
Contoh Soal
1. Dikooptasi
Didekati
Dirumuskan
Dikendalikan
Ditengarai
Diputuskan
2. Harmoni
Nada
Tangga nada
Selaras
Sama
Seimbang
3. Artifisial
Alami
Campuran
Murni
Buatan
Pabrikan

Tes Bakat Skolastik Lawan Kata (Antonim)
Tes Bahasa antonim ini menguji anda untuk menganalisa makna berlawanan dari sebuah kata ilmiah tertentu. Peserta tes bakat skolastik yang kurang jeli terkadang akan terjebak untuk memilih jawaban yang keliru dalam soal jenis ini.
Contoh Soal
1. Keseragaman
Monopoli
Berdua
Tinggi rendah
Disparitas
Uni
2. Harga barang naik
Deflasi
Defaluasi
Infaluasi
Refaluasi
Defisiensi
3. Nomaden
Dinamis
Berpindah
Berpendar
Stagnan
Madani


Tes Bakat Skolastik Padanan Hubungan Kata
Jenis soal dalam tes ini meminta anda untuk mengidentifikasi atau mencari kesetaraan atau padanan hubungan antar kata yang diberikan. Kesetaraan hubungan ini harus anda analisa secara cermat untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
Padanan Hubungan 1
1. Agama : Atheis
Sandal : Sakit kaki
Tali : Jatuh
Menikah : Bujang
Antena : Sinyal
Buku : Bodoh
2. Sepeda motor : Bensin
Kuda : Kaki kuda
Pesawat terbang : Avtur
Pedati : Kuda
Hand phone : Listrik
Padanan Hubungan 2
1. Manusia : Tangan Tangan :
Pembuluh darah
Jari
Darah
Kaki
Pundak
2. Elang : Kelinci Ular :
Ikan
Singa
Ulat
Tikus
Gagak


Tes Bakat Skolastik Pengelompokan Kata
Tes Pengelompokan kata ini menguji kemampuan peserta dalam memahami makna suatu kata dan menggolongkannya apakah berada dalam satu kelompok ataukah bukan. Untuk menjawab pertanyaan jenis ini diperlukan kemampuan bahasa dan wawasan umum yang mencukupi.
Contoh Soal
1. Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ?
Tidak dinamis
Fluktuatif
Statis
Diam
Status Quo
2. Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ?
Jumawa
Angkuh
Congkak
Egaliter
Tinggi hati
3. Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ? (tak diperlukan pengetahuan bahasa asing)
RENAISSANTRE
ROCKAROCK
READOM
REALIZATOR
RUINZ